Selasa, 05 Januari 2010

PENGARUH MINUM KOPI TERHADAP TEKANAN DARAH

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kopi sudah dikenal sejak abad ke-7 yang telah diyakini tumbuh didekat laut merah, seorang penulis Arab diabad ke-15, Shehabeddin Ben menulis bahwa orang-orang Etiopia telah menikmati minum kopi jauh lebih lama dari yang pernah diketahui orang. Pada abad ke-16, perkebunan kopi ditemukan di dataran Yaman, Arab. Setelah seorang duta besar Turki memperkenalkan kopi kepengadilan Raja Louis XIV pada tahun 1669, dengan cepatnya kopi dapat menyebar ke bangsa Eropa. Beberapa tahun kemudian orang-orang belanda memperkenalkan kopi ke pulau Jawa di Indonesia. Di Indonesia, kopi diterima masyarakat secara luas dan merupakan kebiasaan yang mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari. Kopi juga dikenal tidak memandang jenis kelamin maupun strata sosial.
“Istilah minum kopi memang sudah tidak asing lagi dalam masyarakat baik dikalangan pria dan wanita, terutama pada efeknya yang dapat merangsang system syaraf pusat dan dipercaya sebagai anti tidur, bekerja meningkatkan suasana hati, menurunkan kelemahan dan meningkatkan kapasitas kerja” (Sulaiman dan Hameed:2004).
Jadi belakangan ini minum kopi dikalangan pria dan wanita bukan semata untuk kebutuhan dalam mendukung aktivitas kerja maupun aktivitas lain yang melebihi batas kemampuan kerja seseorang. Tapi sudah menjadi life style (gaya hidup) pada zaman yang modern seperti sekarang ini. Dengan indikasi menjamurnya kedai kopi ataupun kafe kopi dan betapa pengunjungnya yang membludak.
Ada 2 jenis kopi yang terkenal di Indonesia yaitu Robusta dan Arabika. Kopi Robusta memiliki kandungan kafein dua kali lebih besar disbanding kopi Arabika. Kafein itu sendiri tergolong jenis Alkaloid yang juga dikenal sebagai trimetilsantin yang merupakan zat kimia alami yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi otak dan system syaraf serta sangat berpotensi meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah dalam dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi ketika kita beraktivitas dan lebih rendah ketika kita beristirahat. dalam satu hari, tekanan darah seseorang juga berbeda. Tekanan tinggi diwaktu pagi hari dan lebih rendah ketika kita tidur. Tubuh manusia memiliki batas kemampuan dalam beraktivitas sekitar 10-12 jam. Diluar jam tersebut tekanan darah akan menurun karena terlalu letih seusai beraktivitas. Untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan meminum kopi. Karena dengan meminum kopi, terjadi peningkatan darah pada individu tersebut. Sehingga dapat menunjang aktivitas melebihi batas kemampuan maksimal.
Disini penulis sangat tertarik untuk mengkaji informasi lebih lanjut tentang sejauh mana kopi dapat mempengaruhi tekanan darah.




B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dirumuskan berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penjabaran tentang tekanan darah?
2. Berapa gram kopi yang diperlukan untuk menaikkan potensi tekanan darah?
3. Bagaimana mekanisme kerja kafein pada hormon-hormon yang mempengaruhi tekanan darah?
4. Apa dampak negatif dan positif kopi pada tekanan darah dan tubuh secara umum?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui penjabaran tentang tekanan darah.
2. Mengetahui berapa banyak kopi yang diperlukan untuk menaikkan potensi tekanan darah.
3. Mengetahui mekanisme kerja kafein pada hormon-hormon yang mempengaruhi tekanan darah.
4. Mengetahui dampak negatif dan positif kopi pada tekanan darah dan tubuh secara umum.




PEMBAHASAN

A. PENJABARAN TENTANG TEKANAN DARAH
Aliran darah dapat diperikan dengan kecepatan linear (V) dan tekanannya (P). kecepatan linear adalah fungsi waktu dan titik dalam ruangan yang diukur. Tekanan (P) adalah gaya persatuan luas fluida. Selain itu tekanan juga dapat diartikan sebagai suatu tegangan dan mempunyai dimensi gaya persatuan luas. Dalam system SI diukur dalam N/m2.
Tekanan = P = F/A (1)
Sebagai ganti suatu tegangan, tekanan kerapkali diukur dalam tiggi kolom zat cair. Dengan demikian, tekanan dapat diukur dalam satuan sebarang yang cocok untuk tinggi, meter air raksa atau meter air. Satuan yang sering digunakan dalam sistem sirkulasi adalah mmHg.
Disamping tekanan dan kecepatan, sifat fluida yang fundamental adalah massa jenis. Massa jenis didefinisikan sebagai perbandingan antara massa suatu benda terhadap volumenya:
ρ = m/V (2)
keterangan : ρ adalah massa jeni (kg/m3)

m adalah massa (kg)

V adalah volume (m3)

Darah dianggap sebagai fluida nonkompresif. Massa jenisnya kurang lebih sama dengan massa jenis air.
Pria dan wanita memiliki tekanan darah yang berbeda, seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini tergambar pada grafik dibawah ini.


Grafik 1 Perbedaan tekanan darah antara pria dan wanita

Tekanan arteri maksimum disebut tekanan sistolik, dan tekanan arteri minimum disebut tekanan diastolik. Pada orang dewasa normal, tekanan terukur arteri 120/80 mmHg. Nomor diatas (120) menunjukkan tekanan sistole dan nomor dibawah (80) menunjukkan tekanan diastole.


B. GRAM KOPI YANG DIPERLUKAN
Setelah dilakukan beberapa penelitian, dinyatakan bahwa satu cangkir kopi mengandung 75-200 mg kafein, dimana dalam satu cangkir tersebut berpotensi meningkatkan tekanan darah 5-10 mmHg.
Salah satu penelitian yang menyatakan hal tersebut adalah penelitian yang dilakukan pada bulan april-juni 2007 di laboratorium fisiologi fakultas kedokteran universitas Jember. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh pemberian kopi Robusta motiduse terhadap tekanan darah pada laki-laki dewasa dan membuktikan apakah dosis kafein 50 mg tidak berpengaruh terhadap tekanan darah.
Sampel terdiri atas 20 orang laki-laki dewasa muda yang dipilih secara acak dan dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu kelompok kontrol (K) yang diberi plasebo berupa ketan hitam yang sudah ditumbuk halus dalam beberapa dosis (2,5 g; 3,7 g; dan 5 g) dan kelompok perlakuan (P) yang diberi kopi jenis Robusta dalam beberapa dosis (5 g; 3,7 g; dan 5 g) . Variabel yang diukur yaitu tekanan darah sistole dan diastole orang laki-laki dewasa muda. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kopi terhadap tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan uji paired 2 sampel test. Uji paired 2 sampel t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna berupa peningkatan tekanan darah sistole dan diastole pada kelompok perlakuan yang diberi kopi jenis Robusta dengan beberapa dosis (p<0,05) sedangkan untuk kelompok kontrol terjadi perbedaan yang bermakna berupa penurunan tekanan
darah sistole dan diastole hanya pada beberapa dosis (p<0,05). Namun, sebagian
dosis lainnya tidak terjadi perbedaan tekanan darah yang bermakna (p>0,05).
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa dosis kopi 2,5 g; 3,7
g; dan 5 g dengan kadar kafein 50 mg; 75 mg; dan 100 mg dapat meningkatkan
tekanan darah sistole dan diastole, sehingga dapat dibuktikan juga bahwa dosis kafein 50 mg dalam kopi jenis Robusta dapat mempengaruhi tekanan darah terutama pada tekanan darah sistolenya.
Setelah dirata-rata, kurang lebih 3,7 gram kopi dapat menaikkan potensi tekanan darah.

C. MEKANISME KERJA KAFEIN PADA HORMON-HORMON YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH
Kopi menyebarkan efeknya melalui kandungan yang ada didalamnya yakni kafein yang akan menyebabkan perubahan hormone-hormon yang mempengaruhi tekanan darah. Kafein mengurung reseptor adenosin di otak. Adenosin ialah senyawa nukleotida yang berfungsi mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosin, molekul kafein juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafein tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak sebaliknya menghalang adesonin untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormon epinefrin dirembes. Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah, menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati. kafein juga dapat menaikkan permukaan neurotransmitter dopamine di otak.
Kafein dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat, tidak seperti alkohol atau perangsang sistem saraf pusat yang lain. kafein tidak mengganggu fungsi mental tinggi dan tumpuan otak. Pengambilan kafein secara berkelanjutan akan menyebabkan badan menjadi toleran dengan kehadiran kafein. Oleh itu, jika pengambilan kafein diberhentikan (proses ini dinamakan "penarikan" atau "tarikan"), badan menjadi terlalu sensitif terhadap adenosin menyebabkan tekanan darah turun secara mendadak yang seterusnya mengakibatkan sakit kepala dan sebagainya.

D. DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF KOPI
Banyak orang mencoba bertahan dengan minum kopi, misalnya, ketika piket malam, lembur kerja, dan sebagainya, kopi dipercaya bisa membantu. Namun konsumsi kopi secara berlebihan dapat menimbulkan banyak masalah, seperti warna gigi berubah, bau mulut, meningkatkan stress, serangan jantung, kemandulan pada pria, gangguan pencernaan, kecanduan dan bahkan penuaan dini. Kafein juga merupakan salah satu penyebab utama sakit kepala. Selain itu mengkonsumsi kopi secara berlebihan dipagi hari dapat meningkatkan tekanan darah, tingkat stress dan memicu produksi hormone penyebab stress selama satu hari penuh. Kafein dalam kopi merangsang kelenjar-kelenjar adrenal, yang dapat meningkatkan salah satu faktor penyebab stres setelah 18 jam. Kafein pada kopi sangat berpotensi meningkatkan tekanan darah serta detak jantung yang banyak dilaporkan menjadi penyebab kebanyakan timbulnya rasa stres yang berkepanjangan pada hari kerja. Efek ini biasanya masih akan terbawa sampai malam hari menjelang waktu tidur. Oleh karena itu setelah minum kopi kita menjadi susah tidur dan gelisah. Kopi juga mengandung sebuah unsur yang disebut terpenoid, yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah arteri tersumbat dan akibatnya pembuluh darah ini bekerja terlalu keras.


Gambar 2 Pembuluh darah arteri
Dari gambar dapat kita lihat bahwa pada pembuluh darah arteri terjadi penyumbatan akibat kadar lemak berlebih. Inilah yang membuat tekanan dalam pembuluh meningkat. Hal ini dapat dianalogikan seperti selang yang ujungnya ditekan. Hal ini menyebabkan luas penampang pada ujung selang menyempit sehingga tekanan dalam selang meningkat.


Gabar 3 Tekanan pada selang
Dari gambar dapat diketahui bahwa luas penampang berbanding terbalik dengan kecepatan alir.
A1 V1 = A2 V2 (3)
Semakin besar luas penampang, maka kecepatan aliran semakin kecil, demikian juga sebaliknya.
Efek lain dari kafein yakni dapat menyebabkan proses pelepasan muatan listrik yang berlebihan dan tak teratur dari sel otak bayi karena kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kerusakan sel otak terutama bagian otak besar yang mengontrol memori. Kafein juga merupakan diuretik (zat yang membuat Anda mengeluarkan air seni lebih banyak).
Walaupun banyak dampak negatifnya, ada beberapa keuntungan yang berhubungan dengan kebiasaan minum kopi. Kopi tidak memiliki nilai nutrisi yang nyata bagi tubuh, kecuali anda menambahkan krim atau susu ke dalamnya. Keuntungan tersebut antara lain sebagai perangsang dalam melakukan berbagai aktivitas, variasi jenis minuman, dan mencegah kanker prostat. Penemuan terbaru bahwa kopi dapat mencegah diabetes. Hal ini karena rasa kopi yang pahit dan minimnya kadar gula di dalamnya.
Selain itu, senyawa kafein yang tergolong alkaloid itu sebetulnya juga mampu meningkatkan kewaspadaan saraf motorik. Kafeinpun menimbulkan perangsangan pada sistem pernafasan dan sistem pembuluh darah dan jantung. Hasilnya orang akan lebih mampu berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaannya.


PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian pada pembahasan penulis menyimpulkan bahwa:
1. Aliran darah dapat diperikan dengan kecepatan linear (V) dan tekanannya (P). kecepatan linear adalah fungsi waktu dan titik dalam ruangan yang diukur. Tekanan, P, adalah gaya persatuan luas fluida. Selain itu tekanan juga dapat diartikan sebagai suatu tegangan dan mempunyai dimensi gaya persatuan luas. Dalam system SI diukur dalam N/m2
Tekanan = P = F/A
2. Satu cangkir kopi mengandung 75-200 mg kafein, dimana dalam satu cangkir tersebut berpotensi meningkatkan tekanan darah 5-10 mmHg.
3. Kafein menghalangi hormon adenosine untuk berfungsi tetapi malah mengakibatkan hormon epinefrin dirembes sehingga dapat menaikkan detak jantung dan meninggikan tekanan darah.
4. Mengonsumsi kopi lebih dari 50 mg per hari akan menimbulkan resiko serangan jantung, gagal ginjal hingga diabetes.

B. SARAN
Kopi sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh. Hal ini merupakan jalan terbaik demi menemukan lebih banyak manfaat daripada kerugian, karena cara pengonsumsian yang benar akan mendukung pola hidup yang sehat.


DAFTAR RUJUKAN
Eugene ackerman, Lynda B.M, Lawrence E. William.1988. Ilmu Biofisika.
Gabriel, J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta:Buku kedokteran EGC
Ruslan hani, ahmadi. 2007. Fisika Kesehatan. Jogjakarta:Mitra Cendika Press
Surabaya:Airlangga University press
http://piptag.files.wordpress.com/2007/09/venturifixed2.png?w=381&h=397
http://images.google.co.id
http://www.hanyawanita.com/mylanta/article/article.php?article_id=4261
http://www.resep.web.id/kesehatan/kopi-tak-seburuk-yang-dikira.htm
http://www.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/nescafe/master2.asp?page=news&id=4
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar